.........................

.S.O.N.G.S.

Selasa, 04 Agustus 2009

LAP FISIKA

I. Judul : Hasil Pengukuran dengan Jangka Sorong dan Mikrometer Skrup.

II. Tujuan : Untuk mengetahui cara mengukur benda – benda dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer skrup

III. Alat dan Bahan :
• Jangka sorong
• Mikrometer skrup
• Kubus aluminium
• Tabung reaksi

IV. Dasar Teori :

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala. Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.
Benda skala antara rahang utamadengan rahang sorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm = 0,005 mm

Kegunaan jangka sorong adalah:
 untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
 untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
 untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.

Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala, maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).

Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali

V. Hasil Pengamatan :
a. Mengukur diameter tabung reaksi dengan menggunakan Jangka Sorong.
n d d2
1 2,22 4,9284
2 2,22 4,9284
3 2,28 5,1984
4 2,21 4,8841
5 2,23 4,9729
d = 11,16
d2 = 24,9122




d = =

=

=

= = =

= 0,01240967365


Ketidakpastian relatif = x 100% = x 100% = 0,53%

b. Mengukur kubus aluminium dengan menggunakan Jangka Sorong.
n l l2
1 2,01 4,0401
2 2,02 4,0804
3 2,02 4,0804
4 2,03 4,1209
5 2,05 4,100625
l = 10,105
l2 =20,422425

l = =
=
=
=
= =
= 0,0331662479

Ketidakpastian relatif = x 100% = x 100% = 1,3%

c. Mengukur Jangka Sorong dengan menggunakan Mikrometer Skrup
n t t2
1 3,40 11,56
2 3,32 11,0224
3 3,39 11,4921
4 3,39 11,4921
5 3,35 11,2225
t =16,85
t2 =57,6469


t = = =
=
=
=
=
= 0,2076535764


Ketidakpastian relatif = x 100% = x 100% = 6,1%

VI. Kesimpulan :
Jangka sorong dan micrometer skrup merupakan alat pengukur yang dapat mengukur benda – benda berukuran tipis seperti kertas dan lain – lain serta mengukur lebih teliti dari pada alat pengukur lainnya seperti mistar. Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm.